Universitas Terbuka, 14 Juni 2024 – Kantor Penjaminan Mutu (KPM) Universitas Terbuka menyelenggarakan acara bertajuk "Penguatan Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) dalam Konteks Akreditasi Nasional" di Ruang Sidang FHISIP Lt. 2. Acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai akreditasi nasional bagi pendidikan jarak jauh.
Acara dibuka oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., yang menjelaskan bahwa UT telah memperoleh sertifikat ICDE sebagai penyelenggara pendidikan jarak jauh. UT sebelumnya merupakan satu-satunya penyelenggara PJJ dengan mode tunggal, sementara kini banyak perguruan tinggi lainnya yang menyelenggarakan PJJ dengan mode ganda. Untuk memastikan proses bisnis internal UT sesuai dengan standar ISO, UT juga mengundang ISO Quality Assurance Agencies seperti SGS. Saat ini, UT memiliki sekitar 551 ribu mahasiswa dan lebih dari 2 juta alumni, yang banyak di antaranya berhasil menjadi ASN pada Seleksi CPNS. Harapannya, PJJ dapat terus menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Prof. Ari Purbayanto, Ph.D., Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, dan Prof. Dr. Mulyono S. Baskoro, M.Sc., Asesor BAN-PT, dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), menjadi narasumber utama dalam acara ini. Prof. Ari Purbayanto menjelaskan bahwa BAN-PT telah memperbarui instrumen khusus PJJ sesuai dengan Permendikbud No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Perguruan tinggi diberikan keleluasaan untuk menentukan target dan rencana strategis yang mengatur mengenai kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan dosen diberi kebebasan untuk menentukan fokus Tri Dharma mereka. Evaluasi diri berdasarkan data dari lingkungan internal dan eksternal, analisis SWOT, dan identifikasi akar masalah menjadi bagian penting dari strategi pencapaian akreditasi unggul.
Prof. Dr. Mulyono S. Baskoro membahas tentang draft instrumen PJJ dan pentingnya akreditasi internasional. Ia juga menyoroti bahwa hasil akreditasi internasional perlu dilaporkan kepada BAN-PT untuk penyetaraan selama masa transisi. Selain itu, Prof. Mulyono menegaskan bahwa PTJJ perlu menyesuaikan dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk memastikan akreditasi nasional dan internasional dapat dicapai.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ari Purbayanto juga menjelaskan tentang skema automasi akreditasi yang akan diterapkan pada tahun 2025, di mana perpanjangan akreditasi akan diberikan selama PT memenuhi sejumlah parameter dalam pemantauan dan evaluasi mutu Pendidikan Tinggi (PEMPT) standar nasional pendidikan tinggi (SN Dikti). Pemerintah juga mendorong program studi untuk melakukan akreditasi internasional guna meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan di kancah global.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan kesiapan seluruh sivitas akademika Universitas Terbuka dalam mengimplementasikan standar penjaminan mutu yang baru, serta memastikan bahwa PTJJ tetap relevan dan akuntabel dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.
Our blogs
To install this Web App in your ISO device press and then Add to Home Screen.