Mengatasi Kesenjangan Paradigma Penilaian: UT Menginisiasi Adaptasi Instrumen Akreditasi LAMSPAK yang Responsif terhadap Karakteristik PJJ
17 Desember, 2025
oleh
Yogie Bagas Pambagyo, S.T., MOS.
Tangerang
Selatan,
10 Desember 2025 – Dalam upaya memperkuat fondasi
penjaminan mutu eksternal pada lanskap pendidikan tinggi yang kian dinamis,
Universitas Terbuka (UT) menghelat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk
"Pembahasan Usulan Instrumen PJJ kepada LAMSPAK". Forum strategis
yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Sains dan Teknologi (FST) ini
menjadi titik temu krusial antara pimpinan UT, pakar Pendidikan Jarak Jauh
(PJJ), dan regulator akreditasi.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh
urgensi epistemologis untuk menjembatani kesenjangan antara karakteristik unik
model pembelajaran PJJ dengan instrumen akreditasi yang saat ini diterapkan
oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik, Administrasi, dan Komunikasi
(LAMSPAK). Sebagai pelopor PJJ di Indonesia, UT memandang perlu adanya
rekontekstualisasi instrumen penilaian agar mampu memotret kinerja dan kualitas
program studi PJJ secara presisi, komprehensif, dan berkeadilan. Hadir dalam
kegiatan ini para pimpinan UT, ketua Asosiasi Profesi Pendidikan Jarak Jauh
Indonesia (APPJJI), dan para pakar akreditasi dan regulasi PJJ.
FGD
dibuka oleh Wakil Rektor Bidang
Akademik sekaligus Ketua APPJJI ,
Prof. Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D. dalam sambutannya, beliau menegaskan
bahwa Universitas Terbuka telah lebih dari empat dekade menyelenggarakan
pendidikan jarak jauh dengan prinsip keterbukaan dan inklusivitas. Karena itu,
diperlukan instrumen akreditasi yang benar-benar mencerminkan karakteristik PJJ
UT.
Kegiatan FGD dipandu oleh Dr. Zainur Hidayah, S.Pi., M.M., yang menjelaskan alur kegiatan serta tujuan utama FGD, yaitu mengkaji kesesuaian standar dan indikator instrumen LAMSPAK dengan regulasi yang mengatur PJJ.

Materi
utama disampaikan oleh Prof. Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd., yang
menyoroti perlunya penyesuaian indikator agar sesuai dengan karakteristik PJJ.
Beliau menekankan bahwa walaupun standar yang ada umumnya sudah relevan,
terdapat beberapa indikator yang memerlukan adaptasi. Hal ini merujuk pada
berbagai dasar regulasi, seperti: UU No. 20 Tahun 2003, PP No. 39 Tahun 2002, Permendikbud
No. 84 Tahun 2017, Permendikbud No. 7 Tahun 2020.
Dalam
pemaparannya, sejumlah indikator usulan disampaikan, antara lain masa studi,
keberhasilan studi, kebijakan penerimaan mahasiswa baru, rasio dosen terhadap
mahasiswa aktif, jumlah bimbingan tugas akhir, serta dana operasional
pendidikan yang dihitung dari keseluruhan unit penyelenggara layanan mahasiswa
UT.

FGD
menghadirkan narasumber ahli, Prof. Dr. M. R. Khairul Muluk, M.Si., yang
memberikan berbagai catatan penting terkait perubahan regulasi, terutama
setelah berlakunya Permen 53 Tahun 2023. Beliau menjelaskan bahwa beberapa
indikator dapat disesuaikan dan tidak harus menjadi syarat unggul apabila
dianggap tidak relevan bagi konteks PJJ UT.
Beberapa
indikator yang dibahas secara rinci meliputi: Rerata IPK lulusan, Masa studi, Persentase
keberhasilan studi, Kebijakan penerimaan mahasiswa baru, Rasio dosen terhadap
mahasiswa, Rerata jumlah bimbingan tugas akhir, Dana operasional pendidikan. Prof.
Muluk juga menegaskan bahwa beberapa indikator masih dapat dimodifikasi atau
diusulkan kembali kepada LAMSPAK dan BAN-PT untuk disesuaikan dengan
karakteristik khas PJJ. Ia turut memberikan solusi terhadap beberapa indikator
yang berpotensi menjadi beban penilaian, seperti rerata IPK dan keberhasilan
studi.
Selain itu, disampaikan catatan khusus
bagi Program Studi Perpajakan yang wajib melakukan reakreditasi pertama dan
tetap dapat meluluskan mahasiswa berdasarkan status akreditasi sementara sesuai
ketentuan Permen 53 Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023.
Kegiatan
FGD ditutup oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E.,
M.Si., yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh peserta dan
narasumber. Rektor UT turut menyerahkan cinderamata kepada Prof. Dr. M. R.
Khairul Muluk, M.Si. sebagai bentuk penghargaan atas kesediaan beliau hadir dan
memberikan masukan dalam FGD ini.
Kegiatan
ini diharapkan dapat memperkuat landasan penyusunan instrumen akreditasi
LAMSPAK yang lebih adil dan sesuai karakteristik Pendidikan Jarak Jauh, serta
mendukung komitmen UT dalam menjamin mutu pendidikan tinggi bagi seluruh
mahasiswa di Indonesia. Inisiatif strategis ini menegaskan peran Universitas
Terbuka tidak hanya sebagai penyelenggara pendidikan, tetapi juga sebagai
pemimpin pemikiran (thought leader) dalam pengembanan sistem penjaminan
mutu PJJ di Indonesia, memastikan bahwa rekognisi terhadap kualitas akademik
berjalan seiring dengan inovasi pembelajaran. [Penulis: Adam Suryapratama,
S.Pt.]
di dalam Berita
Our blogs
and then Add to Home Screen.
To install this Web App in your ISO device press