Benchmarking UT–UNAND: Sinergi SDGs 17 untuk Peningkatan Berkelanjutan Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal
10 September, 2025
oleh
Yogie Bagas Pambagyo, S.T.
Kantor Penjaminan Mutu Universitas
Terbuka (KPM-UT) melaksanakan benchmarking ke Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Universitas Andalas. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis untuk
meningkatkan efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal di Universitas Terbuka. Benchmarking berlangsung pada
Senin, 1 September 2025 di Ruang Rapat LPM Universitas Andalas (UNAND).
Tim KPM-UT dipimpin oleh Kepala Kantor Penjaminan Mutu, Prof. Dr.
Mohammad Imam Farisi M.Pd. didampingi Manajer Penjaminan Mutu Akademik, Dr.
Rini Dwiyani Hadiwidjaja S.E. M.Si. serta tiga anggota tim lainnya. Kedatangan Tim KPM-UT
disambut dengan hangat oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UNAND, Prof. dr.
Hardisman, M.HID., Dr.PH. Bersama Kepala Bagian SPMI, Prof. Denny Helard, S.T,
M.T, Ph.D. Kepala Bagian SPME, Dr. Devi Analia, S.P., M.Si., Kepala Kantor,
Fitriani, SH. dan Sekretaris Lembaga
Penjaminan Mutu, Dr. Elly Delfia, S.S., M. Hum.
Dalam paparannya, Dr. Elly Delfia, S.S., M.Hum., selaku Sekretaris LPM UNAND, menjelaskan profil LPM dan berbagai aspek terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) di UNAND.
Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH menegaskan bahwa
UNAND terus memperkuat tata kelola mutu akademik dan manajemen risiko. LPM
mengembangkan instrumen Audit Mutu Internal (AMI) dengan mengacu pada SN
Dikti, ketentuan LAM, serta hasil evaluasi AMI sebelumnya. Fakultas
dan program studi juga diberi ruang untuk memberikan masukan atas instrumen
yang digunakan. Pendokumentasian mutu didukung oleh sistem berbasis teknologi
informasi yang mengelola kebijakan, manual, standar, dan formulir SPMI secara
terpusat. Padalevel fakultas, Gugus
Penjaminan Mutu (GPM) menjadi perpanjangan tangan LPM, sementara di program
studi fungsi serupa dijalankan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM). Keduanya
berperan dalam monitoring, evaluasi, dan pengendalian mutu akademik.
Sementara itu, hal yang paling
menarik dan menjadi masukan berharga untuk UT terkait pengelolaan risiko di
UNAND. UNAND melakukan pengelolaan risiko melalui aplikasi SIMANIS, di
mana setiap unit menginput risk register secara mandiri. Dalam
implementasinya, Risk Owner bertanggung jawab mengidentifikasi risiko,
sedangkan Risk Officer mengelola data pada aplikasi dengan koordinasi di
bawah Sekretaris Universitas.
Dengan langkah terintegrasi ini,
UNAND memastikan sistem penjaminan mutu dan manajemen risiko berjalan lebih
terstruktur, terdokumentasi, serta konsisten di seluruh unit kerja.
Kegiatan benchmarking ditutup dengan pertukaran cenderamata antara KPM-UT dan LPM-UNAND, yang dilanjutkan dengan sesi foto Bersama. Melalui kegiatan ini, Universitas Terbuka berharap dapat mengadopsi praktik baik dari UNAND dalam pelaksanaan SPMI dan SPME.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan sistem penjaminan mutu, tetapi juga mencerminkan implementasi indikator SDG 17 - PARTNERSHIPS FOR THE GOALS https://sdgs.ut.ac.id/sdgs-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kolaborasi ini, UT menunjukkan komitmen terhadap peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam memastikan mutu akademik, layanan, dan tata kelola universitas sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
di dalam Berita
Our blogs
and then Add to Home Screen.
To install this Web App in your ISO device press